aku sedang dalam tahap adaptasi diri yang tentunya tidak pernah mudah buat siapapun, begitupula aku. aku sedang beradaptasi dengan keadaan tanpa mereka yang biasa ada dari pagi hingga malam bersama aku berbagi canda tawa bahkan tangis. aku harus terbiasa di keadaan yang tak mau ku jadikan biasa. atau tepatnya belum mau.
apa kalian juga rasakan yang sama? berat sekali kan? bagaimana ya aku akan berpijak di saat semuanya seolah digetarkan gempa. bagaimana aku harus mengerti dan selalu mengerti bahwa waktu tak lagi bersahabat dengan diri ini. bagaimana aku harus berdamai dengan hati yang tak hentinya berkontradiksi dengan pikir. jika ia berujung terluka, siapa yang harus ku salahkan?
hey waktu, aku butuh bicara. aku butuh didengar oleh mu. tolong jangan bermain seenaknya sendiri, tolong mengerti aku pula. tidak di saat ini, tidak dalam waktu dekat ini harusnya kamu mengobrak-abrik semuanya yang sudah ku tata rapi. butakan mataku saja kalau tidak, atau tulikan telingaku, biar aku bisa berjalan tenang ke ujung itu.
dan hati, maukah kau sekali ini saja menurut? menurut untuk paham, menurut untuk tidak mengelak. aku sudah di tahap kelelahan harus berpura-pura menyetujuimu. lelah jika akhirnya aku harus perlahan membalut luka yang kau toreh sendiri. berat untuk mengontrolmu, kau tahu itu. aku minta jangan semakin mempersulit. bekulah sedikit, setidaknya sampai waktu mengizinkanmu untuk bersuara dan kembali mencairkan suasana ini.
aku mohon, aku lelah dengan masa ini. aku ingin kembali atau percepat hingga 4 atau 5 tahun ke depan.
No comments:
Post a Comment