Aug 28, 2012

♥♥♥


cuma lagi kangen mereka :")

apa kabarnya kalian..ben, chik, ti, ken, key, nya, chey, lar..? 

Aug 27, 2012

beben's party

yaa sebenernya telat banget sih post sekarang. cuma dari pada enggak? ya kan? haha..


jadi, tanggal 19 Agustus yang lalu, my bestfriend, Benedicta Joanne, berulang-tahun yang ke-16. dan tanggal 24 yang lalu dirayain. dia cuma ngundang sebagian teman dekatnya dan pacarnya, Aldo tentunya, di Epilogue, cipete. makanannya enak, tempatnya cozy gitu, banyak bule yang dateng ke sana. small party, but worth it. and it was really a great night with some of my old friends.



aku share beberapa foto aja yaa yang udah aku edit-edit haha, cekidot :



 ini sama akuuu <33

with her boyfriend, Aldo :D





and once again... HAPPY (belated) BIRTHDAY JOANNEEE!! 

Aug 23, 2012

i miss you

hello there
the angel from my nightmare
the shadow in the background of the morgue
the unsuspecting victim
of darkness in the valley
we can live like Jack and Sally
if we want
where you can always find me
and we'll have halloween on christmas
and in the night we'll wish this never ends
we'll wish this never ends

i miss you
(i miss you)

where are you?
and i'm so sorry
i cannot sleep
i cannot dream tonight
i need somebody and always
this 6 string's darkness
comes creeping on so haunting every time
and as i stared i counted
the webs from all the spiders
catching things and eating their insides
like indecision to call you
and hear your voice of treason
will you come home and stop this pain tonight?
stop this pain tonight

don't waste your time on me
you're already the voice inside my head (i miss you)
don't waste your time on me
you're already the voice inside my head (i miss you)

hmm, maybe this song are meant for you. cause i'll be missing you, as always. :)




Aug 16, 2012

"ketika wanita menangis... itu bukan karena dia ingin terlihat lemah, melainkan karena dia sudah tidak sanggup berpura-pura kuat.
ketika wanita menangis... bukan berarti dia tidak berusaha menahannya, melainkan karena pertahanannya sudah tidak mampu lagi membendung air matanya.
ketika wanita menangis... itu bukan berarti dia sedang mengeluarkan senjata terampuhnya, justru berarti dia sedang mengeluarkan senjata terakhirnya."
 -let go
 

the real us

siapa tak ingin menjadi baru
aku pun ingin menjadi baru
yang dapat menggapai titik maksimal
kekuatan diri

menjadi baru menjadi lebih berarti
menjelma menjadi sosok berharga
yang tahu bagaimana harus memilih
dan berdiri sendiri

bisakah aku hidup tanpa beban?
dapatkah aku bersinar terang?
layaknya dewi penghuni pesona
selalu ditunggu, tak pernah menunggu

mimpiku menjadi baru
tak segan meninggalkan segala keburukan
menyelami kepribadian jiwa
mengenal diri sampai titik terendah

menjadi baru dan terlahir kembali
butuh proses serta membongkar pasang
membangun kembali diri lewat daya upaya
aku pasti bisa menjadi baru

the real us - chapter 4, page 111

Aug 15, 2012

seandainya

"seandainya..."

sering gak sih kalian denger kata-kata itu? ya, gw sering. bahkan kadang kala gw lah yang melontarkan kata itu. atau biasanya dalam kehidupan kita lebih sering ada kata-kata dalam bahasa inggrisnya, "what ifs...". buat gw, kata kata itu menunjukkan satu hal dan memang mengarah pada satu hal. kekecewaan. penyesalan.

dalam hidup, semua pasti pernah kecewa. sakit hati. bahkan sampai takut untuk memulai sesuatu yang baru. dengan pikiran yang dipenuhi masalah dan omongan orang di sekitar kita, kita jadi mudah terpengaruh. coba deh kalian pikirkan akan satu hal yang paling membuat kalian kecewa. dan refleksikan;


seandainya.....
~ saat itu gw memilih keputusan A dari pada B
~ saat itu gw gak ninggalin dia yang udah peduli banget sama gw
~ saat itu gw gak ngomongin ini ke orang lain
~ saat itu gw gak ingkarin janji gw
~ saat itu gw gak mengenal lo
~ saat itu gw lebih berani bicara
~ saat itu gw gak pergi ke sana
~ saat itu...........................................?

lihat kan? seandainya. satu kata tapi cukup membuat lo berpikir tentang banyak hal yang udah lo laluin dalam hidup. tapi apa gunanya sih sekarang? gak ada kan? emang enggak. karena itu semua, seperti yang gw udah bilang. hanya berujung pada kekecewaan dan penyesalan. pepatah udah mengingatkan kok, "menyesal selalu datang belakangan". dan saat lo menyesal, cuma ada satu kata yang membuat lo tersentak dan tersadar. terlambat. jadi, buat apa lo menyesal setelah lo udah melewati keseharian yang lo pilih. keseharian yang lo tentuin sendiri.

kalau lo ngerasa dari apa yang lo lakuin sebelumnya itu salah. yasudah. relain. dan yang terpenting adalah gimana lo mau berubah. terutama saat apa yang namanya kesempatan kedua itu datang. orang bilang, "you can't make the same mistake. the second time is not a mistake, it's a choice". ngerti kan? jadi kalau kalian diberi kesempatan kedua, dan kalian masih mengulang kesalahan itu, itu pilihan lo. bukan karena lo salah, tapi hanya saja lo gak membuka mata lo lebih lebar. gak memandang lebih luas, apa yang baik di dunia ini buat hidup lo.

tapi gw inget, waktu sd, guru gw pernah bilang, "kesempatan yang sama gak akan pernah datang dua kali". dan itu bener menurut gw. bagi gw, gw selalu berusaha menyingkirkan pikiran-pikiran buruk dan negatif tentang segala hal. bukan hal yang mudah ngelakuin itu. penuh perjuangan. karena di dunia, baik sadar atau tidak, dunia akan menghantui lo. menjauhkan lo dari segala yang benar. jadi untuk apa kalian memikirkan dan berandai-andai dengan segala macam "seandainya" dalam hati dan pikiran lo. itu cuma akan semakin melukai dan menghambat jalan hidup lo untuk berkembang. manfaatin setiap kesempatan yang ada selagi lo bisa. maksimalin kesempatan itu dan lo akan menemukan makna dari hidup lo sendiri. jangan pernah ragu akan pilihan lo. dan jangan pernah terpengaruh sama apa kata orang tentang lo. if they judge you, just proof them wrong, about what they said.

mulai dari sekarang, gw belajar untuk 'menghapus' kata "seandainya" dalam diri gw. gw gak mau menyesal, gw hanya mau berkembang, belajar dari pengalaman, dan bukan berdiam dalam kekecewaan.

Aug 2, 2012

so long...grandpa :"(

30 Juli 2012. hari itu aku kehilangan opaku, Leo Dhanardaya. ayah dari ayahku. dan berarti aku sudah tidak lagi memiliki kakek. keduanya sudah dipanggil oleh Yang Maha Kuasa.


opa sudah lemah, aku tahu itu sejak lama. kesehatannya di usia yang tidak lagi muda, bahkan hampir menginjak 80 tahun di Oktober nanti, sudah sangat menurun. susah makan. susah berjalan sendiri. sampai susah berbicara. cukup lama sampai aku tahu ternyata kata dokter opa mengalami gejala parkinson, dan ini merupakan salah satu faktor yang mempercepat penurunan kesehatannya. opa yang semula masih bisa berjalan dan ke gereja bersama keluargaku, masih sering jalan dan olahraga pagi di taman depan, yang masih makan nasi dan buah yang dikupasnya sendiri, sudah semakin memburuk keadaannya. beliau harus dituntun sampai akhirnya makan harus makan bubur. dan kemudian kondisinya semakin buruk setelah suatu hari opa jatuh dan mengalami kebocoran di kepalanya bagian belakang. opa dibawa ke rumah sakit dan mendapat jahitan kecil pada kepalanya, lalu, opa hanya bisa terbaring di tempat tidur.


selama itu kondisinya tidak kelihatan membaik. omaku dengan sabar menyuapinya makanan. yang sebenarnya hanya merupakan susu yang kentalkan. minum air putih pun hanya bisa disuapi seperti menyuap kuah. tapi opa masih saja memperdulikan keadaan dan kepentingan orang lain. setiap aku datang, opa tidak mau menunjukkan kelemahannya, padahal untuk mengangkat tangannya sendiri saja merupakan perjuangan keras bagi dirinya. saat opa masih terbaring di tempat tidurnya, aku sempat menggenggam tangannya dan tertidur di sampingnya, sambil menangis.


satu hari, opa sudah tidak bisa menerima masuk makanan yang diterimanya. justru malah dimuntahkan. dan omaku sudah tidak sanggup lagi mengurusinya sendiri terus menerus. akhirnya oma memutuskan untuk memasukkan opa ke rumah sakit, carolus. sejak 14 Juli opa dirawat di sana. sampai kurang lebih 3 hari, opa sempat masuk ruang icu. aku sedih sekali melihat keadaannya. kurus sekali, tapi perutnya menggembung, karena ada yang tidak benar dengan pencernaannya. setelah beberapa hari akhirnya opa dipindahkan kembali ke kamar biasa. kurang lebih 2 minggu opa berada di rumah sakit. sabtu, aku sepulang sekolah langsung menuju rumah sakit untuk menjenguk opa. kata ayah dan ibuku keadaan opa sebenarnya sudah mulai membaik. opa sudah bisa tertawa lagi walau sedikit. sudah banyak bicara walau tidak jelas dan sulit untuk dimengerti. sudah bisa makan sekalipun menggunakan sonde. tapi kondisi fisiknya sebenarnya sudah sangat menyedihkan. tangan dan kakinya bengkak. perutnya sempat menggembung lagi. hari itu aku menemani opa bersama ibuku, menginap di rumah sakit. boleh dibilang aku tidur tidak sepulas di rumah, dan tiap kali aku terbangun aku menyadari opa sedang mendumel, tapi entah mengapa, aku tahu ada yang mengajaknya bicara sekalipun tak kelihatan sosoknya. sesekali ibuku menghampirinya dan menanyakan apa ada yang ingin disampaikan, tapi opa selalu berhenti ketika ditanya. karena banyak bicara itulah yang menyebabkan dirinya batuk terus menerus. tak berhenti hingga esok paginya. aku bangun dan bersama ibuku pergi sebentar mengikuti misa di kapel rumah sakit. sejak kembali dari kapel, pada panel oksigen dalam darah opa terus menurun jumlahnya dan membuat alarmnya terus berbunyi. sampai keluarga sepupu opa datang dan mengatakan ini mungkin sudah tidak lama lagi. aku sempat terlelap dan setelah terbangun, aku lihat ibu sudah sangat panik. semua anggota keluarga, tante, om sepupu-sepupuku, kakakku, ayahku dan tentunya oma diminta segera datang. tensi opa meningkat drastis, sangat tinggi. opa dalam keadaan kritis. hari minggu itu aku benar-benar seharian hanya di rumah sakit. sampai akhirnya ayahku, yang terakhir datang, kami semua berdoa dan sudah mengucapkan maaf kepada opaku. seperti mengucapkan salam perpisahan. tapi setelah itu keadaan kembali pada titik stabil. hampir tengah malam semua pulang, hanya tante dan ibuku yang tinggal menemani opa.


senin, aku yang lelah tidak pergi ke sekolah, sedang kedua sepupuku tetap masuk sekolah. tapi pagi hari aku dibangunkan dan ayah mengatakan opa kembali kritis. segera berbenah diri, aku, kakak, dan ayahku menuju rumah sakit setelah sebelumnya menjemput adik sepupuku di SMP PL. sepupuku satu lagi dijemput oleh supirnya setelah terlebih dulu mengantar oma ke sana duluan. tapi saat masih diperjalanan, ayahku menerima telepon dari ibuku dan mengatakan opa sudah tiada. kata ibuku, keadaannya saat itu parah. denyut jantungnya sudah sangat kecil. pernafasannya sudah tersengal. oksigennya sudah tidak terdeteksi. dan tensinya sangat tinggi. pukul 10.50. opa dipanggil oleh Sang Pencipta. setibanya kami di rumah sakit. ya, cuma ada tangis. aku kehilangan beliau, sosok yang bijaksana, tanggung jawab, peduli pada orang lain, dan sangat menyayangi kami semua.


selamat jalan opa, aku akan selalu mengenang dan merindukan opa.. i always love you ♥♥ ({}) :"*


ini ketika aku masih berusia 4 tahun

ini foto terakhirku bersama opa