Mar 12, 2012

night's trap

udara malam ini dingin sekali, angin seakan menusuk ke dalam tulang ku. dan aku sendirian. aku membayangkan bila ia datang ke rumahku, melewati malam ini yang ditemani turun hujan. hei, ternyata aku bukan hanya bermimpi. ia benar datang. entah apa yang membawanya ke sini malam ini.

"tok, tok, tok". terdengar dari dalam pintu rumahku terketuk. aku heran, ini pukul 22:00, dan siapa yang hendak datang di tengah malam seperti ini. aku segera membuka pintu dan........... "hai!" sapanya. aku membiarkan ia masuk ke dalam rumahku. kulihat mobilnya terparkir di depan halaman ku. dan tas yang ia bawa, membuatku bertanya apa yang dibawanya kemari. satu loyang blueberry cheesecake favoritku dan termos penuh terisi hot chocolate. hatiku menari-nari kecil bahagia. dan yang lebih membahagiakanku adalah sosoknya yang kini terduduk di sampingku. namanya Daffa.

kami berdua duduk di ruang tengah sambil berbagi cerita dan lainnya. sampai di satu titik aku menanyakan yang sedari tadi mengherankanku,
"Daf, kenapa kamu malam ini ke sini?"
"emang aku gak boleh ke sini?"
"boleh lah..tp kenapa?"
"hm, gak ada yang penting sih. aku hanya teringat kamu, yang takut petir dan hujan di malam hari, sendirian pula, aku ke sini hanya utk menemanimu"
aku tersenyum. begitulah Daffa. sejak dulu aku mengenalnya sebagai sosok yang perhatian dan dialah yang boleh dibilang paling mengerti aku lebih dari sahabatku yang lain. aku, jujur saja, sudah 3 tahun ini aku menyimpan rasa padanya. tp aku tak pernah berani menyampaikannya. dari dirinya saja, tak terlihat tanda bahwa ia memiliki perasaan yang sama. kami bersahabat sudah 5 tahun lebih. dan aku baru menyadari perasaanku saat aku mulai jarang berjumpa dengannya semenjak menginjak bangku SMA.

setelah kami berdua menghabiskan satu loyang cheesecake itu dan menyeruput habis hot chocolate yang menghangatkan tubuhku ini, kami terdiam utk beberapa saat. tenggelam dalam pikiran masing-masing. lalu setelah sekian detik, muncul suara yang memanggil namaku. suara itu lembut sekali. terkesan menenangkan.
"Rhe.."
"kenapa?" tanyaku di tengah detak jantungku yang bergemuruh
"aku..sebenarnya..hem...," kulihat wajahnya pucat pasi dan bibirnya terkesan beku
"..., hemmm gajadi rhe.." lanjutnya
"ohh yaudah"
aku mencoba menurunkan getar jantungku yang bergitu cepat. deg-deg-deg seperti itulah bunyinya, walau sebenarnya tak terdengar jelas. sial, aku malah menjadi heran dengan perkataannya yang menggantung seperti itu. aku masih merenungkan segala kemungkinan yang dapat keluar dari mulutnya. sampai akhirnya ia bangkit dr duduknya dan pamit pulang. aku mengantarkannya ke gerbang dan mengucapkan terimakasih atas kedatangannya malam ini. segera setelah mobilnya hilang di sudut jalan, aku masuk ke dalam rumah, kembali ke ruang tengah.

aku cukup terkejut, melihat sepucuk surat tertera di lantai. warnanya pink lembut dan bertuliskan "untuk: rhea". aku membuka perlahan, namun yang kutemukan 3 patah kata, dengan uraian tulisan khas yang sangat ku kenal. Daffa. dalam suratnya ia berkata "I LOVE YOU".

senyum mengembang di kedua pipiku dan kurasakan bahagia menyergapku malam ini.

No comments:

Post a Comment